Ketika orang – orang lelap dengan tidurnya, ketika yang lain asyik
dengan rutinitas formalnya, ketika semua menjadikan bahan diskusi,
materi perencanaan yang berakhir diatas meja, ketika itu pula sebuah
kegiatan berjalan diluar rutinitas, menembus formalitas, munculah sebuah
action yang berkelanjutan melahirkan sebuah implementasi yang di
rasakan dan dinikmati masyarakat, adalah Pengembangan desa menjadi Desa
Wisata di Kabupaten Purworejo. Berbagai tantangan menghadang, suara
sumbang menghampiri, bukan saja faktor Internal namun juga tekanan yang
begitu besar dari eksternal.
Sebuah upaya yang pertama dan “menyimpang” dari kebiasaan, telah
dilakukan oleh Karangtaruna Pager Jati, untuk menginisiasi masyarakat
Pedesaan di Kabupaten Purworejo, menerobos tradisi formal pengembangan
desa menjadi desa wisata. Sebuah sistem yang dijalankan diluar
kebiasaan, pola pemberdayaan masyarakat , pola aspiratif dan inisiasi
telah melahirkan kekuatan besar semangat masyarakat untuk maju,
berkembang dengan kemandirian. Kekuatan lokal pedesaan telah membuka
hati, melahirkan kepedulian bersama, dalam upaya mengentaskan kemiskinan
di desa melalui sektor Pariwisata.
Kemiskinan bukan disebabkan kurangnya pendapatan namun hal utama yang
menjadi penyebab adalah keterbatasan akses bagi masyarakat pedesaan,
dengan dikembangkannya menjadi Desa Wisata maka akses tersebut dapat
terbuka, baik akses dengan kawasan sekitar, akses pendanaan, akses
informasi dan sebagainya , yang pada akhirnya memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan nilai ekonomis sumber
daya pedesaan.
Kabupaten Purworejo potensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan
wisata, keanekaragaman sumber daya alam , laut dan sumber daya manusia
sangat mendukung akan hal tersebut . Keinginan dan semangat masyarakat
untuk maju berkaitan dengan pendayagunaan Potensi dan daya tarik wisata
pedesaan terlihat kuat dengan semangat swadaya dan kebersamaan.
Sehubungan dengan itu perlunya fasilitasi oleh Pemerintah Daerah
sehingga Keanekaragaman Daya Tarik Wisata tersebut dapat berdaya guna
dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat Purworejo.
Sesuai misi gerakan Bali Ndeso Mbagun Deso yang bertujuan untuk
memaksimalkan potensi yang ada di wilayah pedesaan, baik dari sisi
sumber daya alam, sumberdaya manusia, sosial kemasyarakatan, keluhuran
budaya serta kearifan lokal, maka pengelolaan Potensi lokal melalui
sektor Pariwisata ( desa Wisata ) menjadi sangat relevan mengingat hal
ini mampu menggerakan sektor lain dalam upaya percepatan pembangunan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan Desa Wisata secara profesional , akan mampu memberikan
kontribusi dalam upaya pengentasan kemiskinan, pelestarian sumber daya
dan kearifan lokal serta mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar