Rabu, 04 Desember 2013

Sejarah Desa Karangrejo

Sejarah Karang Rejo

 
Desa Karangrejo berasal dari kata “karang” yang berarti batu atau pekarangan, kata “rejo” yang artinya ramai, jaya, dan damai. Jadi Karangrejo berarti batu atau pekarangan yang akan mengalami keramaian, kejayaan, dan kedamaian. Harapan ini dilemparkan oleh para pinisepuh dan sesepuh dan tetuwo di Desa Karangrejo. Pada awalnya lahan di Desa Karangrejo tandus dan bebatuan yang hanya ditumbuhi alang-alang atau iser (semacam pohon serai). Warga Desa Karangrejo yang sebagian besar petani/buruh tani hanya mengandalkan dari lahan kering sawah tadah hujan, sehingga pada musim kemarau warga Desa Karangrejo banyak yang buruh menuai padi (reno) di wilayah Kabupaten Purworejo bagian selatan dan sekitarnya. Ada sebagian warga yang menjajakan hasil bumi mereka berupa singkong, kacang-kacangan, dawet, dan lainnya untuk ditukar dengan padi diwaktu panen. Pada musim kemarau khususnya warga Desa Karangrejo sulit memperoleh air bersih, dan untuk kebutuhan sehari-hari umumnya mengambil air dari rembesan mata air yang ada.
Pada kondisi perjalanan kehidupan warga Desa Karangrejo sebagaimana tersebut di atas, maka amat diperlukan peran serta Pemerintah Desa dalam rangka proses pemberdayaan masyarakat di Desa Karangrejo. Maka pada tahun 1998, Pemerintah Desa memfasilitasi terbentuknya Kelompok Tani Hutan Rakyat yang dinamakan “MURAKABI” dalam pengertian dapat bermanfaat dalam kehidupan warganya, Karena keberhasilannya dalam  pembangunan hutan rakyat, kondisi saat ini di desa Karangrejo terdapat 13 Titik mata air yang tersebar di 3 Dusun, yakni Dusun Krajan, Dusun Karangjati dan Dusun  Caok sehingga warga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan air pada masa musim kemarau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Akan datang mengunjungi Desa Karangrejo?